infoselebb.my.id: Sengketa Tanah Pesantren Ayah Atta Halilintar di Pekanbaru, Aurel Hermansyah Angkat Bicara - INFO SELEB

Sengketa Tanah Pesantren Ayah Atta Halilintar di Pekanbaru, Aurel Hermansyah Angkat Bicara

Posting Komentar

Potret Ultah Atta Halilintar (Instagram/@attahalilintar)


Belakangan ini nama mertua pria Aurel Hermansyah ramai dibicarakan terkait sengketa tanah pesantren yang ada di Pekanbaru, Riau.


Halilintar Anofial Asmid dituding telah mengklaim kepemilikan tanah ponpes tersebut yang mencapai Rp26 miliar.


Namun, menurut Lucky Omega Hasan selaku kuasa hukum Halilintar Anofial Asmid mengungkapkan kliennya sudah memberikan izin kepada yayasan untuk memanfaatkan aset tersebut untuk kepentingan sosial dan pendidikan masyarakat sekitar.


Sayangnya, pihak yayasan diduga ingin mengambil aset tersebut.


"Bertahun-tahun pak Halilintar di gugat, oleh oknum Yayasan tersebut. Beliau tidak melawan tidak juga membalas, hanya mempertahankan hak atas tanah miliknya," ucap Lucky Omega Hasan.

Atta Halilintar dinilai tak empati pamer kado mewah di saat harga beras naik.


"Dengan upaya pertahankan hak itu, untuk menghindari oknum Yayasan tersebut mengambil alih untuk kepentingan negatif dan tidak bertanggung jawab," tambahnya.


Terkait kisruh yang menyeret nama mertuanya, Aurel Hermansyah yang ditemui belum lama ini memilih bungkam.


Nampaknya istri Atta Halilintar ini tak ingin ikut campur dengan pemberitaan ayah mertuanya tersebut.


"Udah ya, terima kasih," kata Aurel Hermansyah.


Atta Halilintar juga turut memberikan tanggapan.


Atta Halilintar mengatakan tanah tersebut diminta untuk dijadikan tempat pendidikan.


"Kalau setahu aku sih kalau nggak salah tanahnya diminta untuk buat pendidikan ya buat masjid gitu sih," ucap Atta Halilintar.


Akan tetapi, suami Aurel Hermansyah ini enggan untuk memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai hal tersebut.


Ayah dua ini menyebut akan ada pihak yang akan bicara soal hal itu.


"Waduh aku nggak tahu nih, nanti yang ngomong yang bersangkutan ya," sambungnya.


Pihak ponpes menyebut jika tanah milik ponpes, telah dibalik nama oleh Anofial Asmid saat masih menjabat sebagai ketua yayasan.


Kini pihak ayah Atta diwakili kuasa hukumnya sudah angkat bicara atas gugatan pihak ponpes.


Kuasa hukum menjelaskan kedudukan hukum soal perseteruan asset yang ada di Pekanbaru.


Pihak ayah Atta mengatakan ada oknum yang menggugat, untuk mengambil alih hak tanah Anofial Asmid.


Putusan hukum MA RI inkrah menetapkan dan menguatkan, bahwa asset tanah itu adalah SHM atas nama Halilintar Anofial Asmid.


Anofial Asmid juga diduga menilap uang Pondok Pesantren Al Anshar, Pekanbaru hingga Rp2 miliar.


Salah satu pengurus yayasan, Amal Indrawan mengatakan Anofial Asmid dipecat sebagai pemimpin karena sikapnya yang buruk terkait keuangan.


Amal Indrawan menyebut ayah Atta Halilintar mengalihkan uang yayasan ke rekening pribadinya.


"Jadi waktu itu memang kami melihat beberapa sikap dan tindakan beliau ini tidak mencerminkan pribadi seorang muslim lagi," ungkap Amal Indrawan.


"Terutama dalam soal pengelolaan keuangan yayasan, banyak yang sepatutnya masuk ke dalam rekening ataupun yayasan, tapi dialihkan ke rekening pribadi beliau," ungkapnya.


Pengurus yayasan tersebut pun mengatakan sudah beberapa kali menegur ayah sang YouTuber.


Namun, Anofial Asmid tak merespons baik teguran tersebut.


Ia justru mengulang sikapnya hingga jumlah pengalihan uang yayasan ke rekening pribadinya semakin besar.


"Dan ini sudah kita sindir-sindir dan singgung-singgung untuk menegur, tapi memang seperti nggak diambil beratlah oleh pribadi beliau. Akhirnya ya berulang dan makin lama makin besar," sambungnya.


Saat ditanya berapa nominal uang yang dialihkan ayah Atta Halilintar ke rekening pribadi, Amal menyebut sekira Rp2 M.


Pengalihan uang yayasan tersebut dilakukan Anofial Asmid mulai tahun 2000.


"Mungkin di atas Rp2 miliar, waktu itu mulai tahun 2000-an," ujar Amal Indrawan.


Selain mengalihkan uang yayasan ke rekening pribadi, ayah Atta Halilintar juga disebut kurang bersikap baik kepada masyarakat.


Hal itulah yang menjadi pertimbangan pengurus yayasan kemudian mengeluarkan Anofial Asmid dari yayasan.


"Ada lagi sikap-sikap lain yang memang kurang baik dalam berhubungan dengan masyarakat dan sebagainya."


"Akhirnya kami mengambil keputusan tidak bisa dilanjutkan untuk menjadi pimpinan yayasan. Kami pun membuat perbincangan dan memutuskan beliau dikeluarkan," tandas Amal Indrawan. (*)

Related Posts

There is no other posts in this category.

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter