Angelina Sondakh
Aktris Angelina Sondakh, yang cukup lama menghirup udara bebas setelah 10 tahun mendekam di penjara, mengungkap pengalamannya selama di balik jeruji besi.
Kepada Merry Riana dalam podcast yang ditayangkan Sabtu, 1 Juni 2024, Angie mengaku bahwa 4 tahun masa tahanannya diwarnai dengan perasaan dendam dan strategi balas dendam.
"Ketika 10 tahun aku di dalam, empat tahunnya itu penuh dengan strategi. Nanti mau balas dendam gimana ya? Nanti gimana ya lihat orang itu kayak, 'ih, itu kan iblisnya kok jadi malaikat?'" ungkap Angie.
Angelina Sondakh Photo : VIVA.co.id/Aiz Budhi
Ibu tiri Aaliyah Massaid ini mengaku diliputi rasa dendam dan ingin membalas dendam kepada orang-orang yang telah menjerumuskannya ke dalam kasus korupsi dan suap Wisma Atlet saat menjabat sebagai anggota DPR pada 2012 silam.
Namun, Angie juga dihadapkan dengan cobaan lain, yaitu meninggalnya sang kakak. Kejadian ini membuatnya merasa sangat tidak berdaya dan semakin terpuruk.
"Tahun kedua kakak saya meninggal, yang ngurusin saya terus tuh. Nah, itu aku sudah mulai berubah," sambungnya.
Angie pun mulai introspeksi diri dan menyadari bahwa Tuhan menempatkannya dalam situasi tersebut agar ia sadar dan ikhlas. Ia mulai fokus pada diri sendiri dan tidak memusingkan urusan orang lain.
"Fokus ke diri sendiri, enggak usah kebanyakan lihat urusan orang. Urusan kita aja belum selesai. Kalau jiwa kita udah enak, pikiran juga nyaman," katanya.
Lebih lanjut, Angie mengaku bahwa selama di penjara dia tidak pernah ingin tahu tanggal dan hari apa yang sedang dijalani. Dia tidak mau menghitung sisa waktunya di balik jeruji besi.
"Saya itu adalah orang yang enggak pernah mau tahu ini hari apa, ini tanggal berapa. Sampai sekarang tuh suka kebawa. Makanya jangan tanya jadwal ke aku karena aku kadang-kadang bisa kelewat," kata Angie sambil terkekeh.
"Karena hukumannya tinggi, saya mencoba untuk, 'udah lah, saya enggak mau tahu ini tanggal berapa atau ini hari apa pun'," tambahnya.
Kini, setelah bebas, Angelina Sondakh ingin menjalani hidup dengan lebih positif dan penuh makna. Dia ingin menebus kesalahannya dan menjadi pribadi yang lebih baik.
Pengalaman pahitnya di penjara menjadi pelajaran berharga baginya untuk selalu bersyukur atas apa yang dimiliki dan tidak mudah tergoda dengan hal-hal duniawi.
"Tahun kedua kakak saya meninggal, yang ngurusin saya terus tuh. Nah, itu aku sudah mulai berubah," sambungnya. (*)
Posting Komentar
Posting Komentar